karena mungkin hanya akulah pria diantara pria
akulah jiwa diantara jiwa, akulah manusia yang didamba
Tak peduli diapun tertawa, berkelana memburu ego
menari-nari dalam kelebat pedangku yang tumpul
kala siang dia berkoar di tepi sanggar pelabuhan
dan ketika malam menyelimuti bumi yang kelam
kemudian meringkuk di lorong hatinya sendiri yang petang
Aku mengenal dia, tapi hanya dipelataran malam
biarkan dia tertawa, biarkan dia gembira
biarkan dia berteriak sampai serak
0 komentar:
Posting Komentar