Rinduku telah melelahkan turunnya salju
dan senyummu melelahkan lembutnya kalbu
di lamunanku, yang masih sepi membisu
Pewarna anganku ditengah awang kelabu
kini aku coba untuk percaya, padamu penggugah jiwa
ingin aku gapai sejuta bahagia
dengan cinta yang kau berikan, sia-sia
Namun, rupanya engkau telah membuatku kecewa
mengikis harapan yang telah ku damba
menghancurkan hatiku yang telah ku cipta
tapi semuanya mungkin sebatas lembaran tiada
Hadirmu kembali mengusik hidupku
kata demi kata kau bisikkan direlung kalbu
hingga membuatku seperti sang dewa
yang setiap saat selalu kau puja
Kebencian dan kekecewaan dahulu
kini menjelma menjadi cinta yang sakau
yang akan membawaku tersungkur diperaduanmu
dan senyummu melelahkan lembutnya kalbu
di lamunanku, yang masih sepi membisu
Pewarna anganku ditengah awang kelabu
kini aku coba untuk percaya, padamu penggugah jiwa
ingin aku gapai sejuta bahagia
dengan cinta yang kau berikan, sia-sia
Namun, rupanya engkau telah membuatku kecewa
mengikis harapan yang telah ku damba
menghancurkan hatiku yang telah ku cipta
tapi semuanya mungkin sebatas lembaran tiada
Hadirmu kembali mengusik hidupku
kata demi kata kau bisikkan direlung kalbu
hingga membuatku seperti sang dewa
yang setiap saat selalu kau puja
Kebencian dan kekecewaan dahulu
kini menjelma menjadi cinta yang sakau
yang akan membawaku tersungkur diperaduanmu
Surabaya, 05 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar