aDe’Q, malam ini aku benar-benar jenuh
yang aku pikirkan kini menyekam dalam diriku yang lumpuh
serasa meringkus jiwaku yang lelah
dan membuatku semakin marah.
De’, aku seakan sudah tidak mampu berkata lagi
hanya saja ada bayangan yang selalu berkelebat dalam anganku yang suci
tapi rupanya kegelisahanku benar-benar telah membuatku jatuh ke tepi
aDe’Q, apa yang harus aku dambakan?
apa yang harus aku lakukan?
dan apa yang harus aku pilih dalam ke-abadian?
De’, aku tidak berharap engkau tau gelisahku ini
tapi aku tidak bisa membendungnya dalam sunyi
karena yang aku bisa hanya bermimpi
dalam kegelisahan yang semakin menjadi
aDe’Q, aku rindu, aku ingin engkau disini
yang selalu temani aku di tepi lengkungan pelangi
dan cerahkan hari-hariku yang sepi, sendiri
yang aku pikirkan kini menyekam dalam diriku yang lumpuh
serasa meringkus jiwaku yang lelah
dan membuatku semakin marah.
De’, aku seakan sudah tidak mampu berkata lagi
hanya saja ada bayangan yang selalu berkelebat dalam anganku yang suci
tapi rupanya kegelisahanku benar-benar telah membuatku jatuh ke tepi
aDe’Q, apa yang harus aku dambakan?
apa yang harus aku lakukan?
dan apa yang harus aku pilih dalam ke-abadian?
De’, aku tidak berharap engkau tau gelisahku ini
tapi aku tidak bisa membendungnya dalam sunyi
karena yang aku bisa hanya bermimpi
dalam kegelisahan yang semakin menjadi
aDe’Q, aku rindu, aku ingin engkau disini
yang selalu temani aku di tepi lengkungan pelangi
dan cerahkan hari-hariku yang sepi, sendiri
0 komentar:
Posting Komentar