Gemuruh harap dalam gemulai yang anggun,
ratap kicau dalam makna kedamaian.
Hilang terbujur kaku,
tertabrak angin syahdu,
meleleh pula oleh senyum malu-malu.
Mahkotaku yang biru,
menerjang sukma,
menyerahku dalam rasa.
Ratuku yang bisu,
istanamu terbuka,
memanggil penyempurna kebisuan merdu,
yang akan mendampingi sampai batas sang waktu.
Mohon ma'af sebelumnya, sudah lama tidak saya Update, karena masih banyak kesibukan yang harus saya selesaikan.
Sekedar Kata Pengantar :
Kureguk kopi sambil menyelesaikan satu puisi. Kamu di sisiku, menjadi kitab refrensiku. Kubuka halaman hatimu, tak kutemukan kata pengganti yang lebih indah untuk kutulis. Selamat Menikmati...
Sekedar Kata Pengantar :
Kureguk kopi sambil menyelesaikan satu puisi. Kamu di sisiku, menjadi kitab refrensiku. Kubuka halaman hatimu, tak kutemukan kata pengganti yang lebih indah untuk kutulis. Selamat Menikmati...
Puisi
Tanpa Judul
Aku rela meninggalkan rumahku demi mendampingimuaku rela menyerahkan jiwa...Who am I
Aku adalah aku bukan kamu, dia, mereka, atau siapapun Biarkan aku bicara...Rintihan tengah Malam
Terdengar desiran angin membelai tubuh dengan kelembutan entah dimana aku...hanya Diam
Aku hanya diam,,, ketika mata ini mulai terasa berat untuk dipejamkan ketika...
Ruang Sahabat
Ruang Sahabat
Kajian Agama
Mengeja Kembali Tanggung Jawab Sosial Tasawuf
Tasawuf adalah bagian dari syari’at Islam, yakni perwujudan dari ihsan, salah...BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN IBN HAZM DAN GAGASAN USHUL FIQH DALAM KITAB AL-IHKAM FI USHUL AL-AHKAM
Cordova Spanyol pernah menjadi kota metropolitan yang melahirkan banyak...SEPUTAR ZAKAT PROFESI (Kasbul-'Amal wal-Mihan al-Hurrah)
A. Pengertian Zakat Profesi (Kasbul-‘Amal wal-Mihan al-Hurrah)Yaitu Zakat upah...
Posting Komentar