Telah banyak diakui terutama dalam diskursus wacana cendekiawan muslim bahwa pada ranah pemikiran pendidikan ada keterkaitan hubungan yang sangat erat antara pendidikan agama dan moral. Pendidikan Agama Islam misalnya tidak terlepas dari upaya penanaman nilai-nilai serta unsur-unsur agama pada jiwa seseorang, yang diantaranya adalah nilai-nilai moral atau yang biasa disebut dengan Akhlaq.
Nilai-nilai moral yang dimaksud tidak terlepas dari ajaran-ajaran normativitas agama Islam seperti yang telah dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dalam sebuah Hadits bahwasanya.“Beliau diutus kepada manusia adalah untuk menyempurnakan akhlaq/moral manusia”.
Tentang eratnya hubungan agama dengan moral ini kita dapat menganalisa dari keseluruhan ajaran agama Islam itu sendiri, bahwa akhirnya akan berujung pada pembentukan moral. Perintah mengucapkan dua kalimat syahadat misalnya yang merupakan inti awal masuknya seseorang ke dalam agama Islam, mengandung pesan moral agar segala ucapan dan perbuatannya dimotivasi oleh nilai-nilai yang berasal dari Tuhan dan Rasul-Nya, mencontoh sifat-sifatnya dan sekaligus diarahkan untuk selalu mendapat keridlaannya. Selanjutnya perintah shalat ditujukan agar terhindar dari perbuatan yang keji dan mungkar (lihat Q.S. al-Angkabut,2:183). Perintah zakat ditujukan untuk menghilangkan sifat kikir dan menumbuhkan sikap kepedulian (lihat Q.S. al-Taubah,2:103). Perintah ibadah haji ditujukan agar menjauhi perbuatan keji, pelanggaran secara sengaja (fasiq), dan bermusuh-musuhan (lihat Q.S. al-Baqarah,2:197).
Pendidikan agama islam sangat penting di ajarkan dan di tanamkan kepada generasi muda khususnya pelajar, dalam penerapanya pendidikan agama islam diberikan bukan hanya menjadikan manusia yang pintar dan trampil, akan tetapi jauh daripada itu adalah untuk menjadikan manusia yang memiliki moral dan akhlakul karimah. Dengan moral dan akhlakul karimah yang dimilikinya akan mampu mengarahkan minatnya untuk terus belajar mencari ilmu.
Pada akhirnya tujuan pendidikan Islam itu tidak terlepas dari tujuan nasional yang menciptakan manusia
Pendidikan agama yang menyajikan kerangka moral sehingga seseorang dapat membandingkan tingkah lakunya. Pendidikan agama yang terarah dapat menstabilkan dan menerangkan mengapa dan untuk apa seseorang berada di dunia ini. Pendidikan agama menawarkan perlindungan dan rasa aman, khususnya bagi para pelajar dalam menghadapi lingkungannya.
Agama merupakan salah satu faktor pengendalian terhadap tingkah laku anak-anak didik saat ini. Hal ini dapat dimengerti karena agama mewarnai kehidupan masyarakat setiap hari.Dari uraian di atas jelaslah bahwa pembinaan dan bimbingan melalui pendidikan agama islam sangat besar pengaruhnya bagi para pelajar sebagai alat pengontrol dari segala bentuk sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, artinya nilai-nilai agama yang diperolehnya menjadi bagian dari pribadinya yang dapat mengatur segala tindak tanduknya secara otomatis.
Kaitannya dengan meminimalisir dekadensi moral sangat besar sekali. Pendidikan agama mengarahkan kepada setiap pelajar untuk komitmen terhadap ajaran agamanya. Tidak terbuai dengan lingkungan yang tidak baik. Tidak berprilaku buruk dalam setiap aktivitasnya. Pendek kata, dengan pendidikan agama islam prilaku siswa dapat diarahkan.
Masyarakat harus segera disadarkan bahwa ancaman global khususnya kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi kalau tidak dibarengi dengan benteng ilmu agama islam akan mempunyai dampak negatif terhadap pola pikir dan moral para generasi muda khususnya pelajar sebagai penerus bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar