A. Pengertian Nuzulul Qur'an
• Pengertian Nuzul
Kata Nuzul menurut bahasa mempunyai beberapa arti. Para Ulama' berpendapat mengenai arti kata Nuzul,antara lain :
1.Imam Ar-Raghib Al-Asfihani dalam kitabnya Al-Mufradat, kata Nuzul itu mempunyai arti : Al-Inhidar min "Uluwwin Ila Safalin (meluncur dari atas ke bawah, atau berarti turun). Contohnya, antara lain firman Allah SWT:
وانزل من السماء ماء (البقرة :22 )
Artinya : "Dan Dia menurunkan air (hujan)dari langit"
2.Imam Al-Fairuz Zabadi dalam kamusnya Al-Muhith AL-Hulul Fil Makan, kata Nuzul ittu mempunyai arti :"Bertempat Disuatu Tempat". Contohnya, antara lain firman Allah SWT :
وقل رب انزلني منزلا مباركا وانت خير المنزلين (المؤمنون :29)
Artinya : "Dan berdo'lah : Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat tang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat."
3.Imam Az-Zamakhsyari dalam tafsirannya Al-Kasyaf, kata Nuzul itu berarti Al-Ijtima' (kumpul). Contohnya, seperti dalam ungkapan :
نزل الرجال في المكان (orang-orang telah berkumpul di tempat itu).
4.Sebagian Ulama' mengatakan,kata Nuzul itu berartu turun secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit. Contohnya, seperti dalam ayat Al-Qur'an antara lain :
هو الذي انزل عليك الكتاب منه ايات محكمات هن ام الكتاب واخر متشابهات (العمران : 7 )
"Dialah yang menurunkan Al-Qur'an kepada kamu, diantara isinya ada ayat-ayat muhkamat. Itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat".
• Pengertian Nuzulul Qur'an
Sesuai dengan Nuzulul Qur'an yang baru diterangkan diatas, pengartian Nuzulul Qur'an ini ada beberapa arti dari berbagai pendapat para Ulama', antara lain sebagai berikut :
a) Dalam S. Al-Baqarah : 184, dikatakan:
شهر رمضان الذي انزل فيه القران.........
"Al-Qu'an itu diturunkan bertepatan pada bulan Ramadhan". Bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan.
b) Dalam S.Al-Qadr: 1, disebutkan :
انا انزلناه في ليلة القدر................
Kesimpulanya sesuai dengan abda Nabi SAW, bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam Lailatul Qadr dan Lailatul Qadr ituada di malam-malam ganjil pada 10 akhir bulan Ramadhan. Maka ayat itu akan turun pada tanggal 21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan.
Menurut beberapa pendapat, definisi dari Nuzulul Qur'an :
• Jumhur Ulama', antara lain Ar-Razy, Imam As-Suyuti dll mengatakan :Arti Nuzulul Qur'an itu secara hakiki tidak cocok untuk Al-Qur'an sebagai Kalam Allah SWT yang berada pada Dzat-Nya. Karena itu, arti kalimat Nuzulul Qur'an itu harus dipakai makna majazi, yaitu "menetapkan/memantapkan/memahamkan/menyampaikan Al-Qur'an". Baik disampaikannya Al-Qur'an itu ke Lauhil Mahfudh atau ke Baitul 'Izzah di langit dunia, maupun kepada Nabi Muhammad SAW sendiri.
• Sebagian Ulama', antara lain Imam Ibnu Taimiyah dkk, mengatakan : pengertian Nuzulul Qur'an itu juga tidak perlu dialihkan dari arti hakiki kepada arti majazi. Maka kata Nuzulul Qur'an itu berarti "turunnya Al-Qur'an". Sebab, arti tersebut sudah biasa digunakan dalam bahaa Arab.
B. Tahap-Tahap Nuzulul Qur'an.
Al-Qur'an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi SAW, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada' tahun 63 dari kelahiran Nabi SAW atau tahun 10 H.
Allah SWT menurunkan Al-Qur'an kepada Rasul ita Muhammad SAWuntuk memberi etunjuk kepada manusia. Turunnya Al-Qur'an merupkan peristiwa besara yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi.
Proses turunnya Al-Qur'an dari Allah SWT hungga langsung kepada Nabi Muhammad SAW tidak seperti kitab-kitab sucilainnya.
Tahap tahap diturunkannya Al-Qur'an itu ada tiga fase atau tahapan, seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut dengan dalil-dalilnya :
1. Tahap Pertama (At-Tanazzul Awwal)
Al-Qur'an diturunkan atau ditempatkan ke Lauh Mahfudh, yakni suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah SWT, yang terpelihara,dimana manusia dapat mengetahuinya secara pasti :
Al-Qur'an itu ditempatkan di Lauh Mahfudh, diterangkan dalam firman Allah SWT :
بل هو قران مجيد. في لوح محفوظ (البروج : 21-22 )
"Bahkan (yang didustakan mereka) itu adalah Al-Qur'an yang mulia yang tersimpan di Lauh Mahfudh".
2. Tahap Kedua (At-Tanazul Ats-Tsani)
Setelah Al-Qur'an diturunkan di Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah (tempat yang berada di langit dunia). Diterangakan dalam ayat Al-Qur'an dan hadits, tentang penurunan Al-Qur'an dalam tahap dua ini :
انا انزلناه في ليلة مباركة (الدخان : 3 )
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam yang diberkahi".
Dalam hadits diterangkan,yakni :
فصل القران من الذكر فوضع في بيت العزة من السماء الدنيا فجعل جبريل ينزل به على النبي صلى الله عليه و سلم
(رواه الحاكم عن ابي جبير عن ابن عباس)
"Al-Qur'an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di Baitul 'Izzah dari langit dunia, kemudian mulailah Malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW".
3. Tahap Ketiga (At-Tanzzul Ats-Tsalits)
Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah lalu ke Dunia. Yang diturunkan ke dalam hati Nabi SAW melalui Malaikat Jibril dengan cara berangasur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Dijelaskan dalam firman Allah SWT :
نزل به الروح الامين. على قلبك لتكون من المنذرين. بلسان عربي مبين. (الشورى : 190-192 )
"……Dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas".
Di Dunia, Al-Qur'an diturunkan di dua tempat pilihan, yakni Makkah dan Madinah. Pada kota Makkah dikenal dngan ayat Makiyyah, yang berlangsung selama 13 tahun (12 tahun 5 bulan 13 hari). Pada kota Madinah dilenal dengan ayat Madaniyyah, yang berlangsung selama 10 tahun (9 tahun 9 bulan 9 hari). Jadi, Al-Qur'an diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
C. Titik Temu Tilawiyah Tentang Nuzulul Qur'an.
Dalam hal cara turun Al-Qur'an dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah sampai ke dunia ini, memang ada tiga titik temu dari para Ulama', yaitu sebagai berikut :
1) As-Suyuti mengatakan, bahwa turunnya Al-Qur'an ke Dunia itu sekaligus lengkap 30 juz, dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah. Kemudian Malaikat Jibril menurunkan secara berangsur-angsur ke dunia dalam malam-malam Lailatul Qadr.
2) Imam Mawardi mengatakan, bahwa turunnya Al-Qur'an dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah itu dua puluh malam Lailatul Qadr dari 20 tahun. Kemudian diturunkan ke dunia oleh Malaikat Jibril secara berangsur-angsur,sesuai dengan situasi dan kondisi Nabi SAW.
3) Imam Asy-Sya'bi mengatakan, bahwa Al-Qur'an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah itusekali dalam Lailatul Qadr. Setelah itu, diturunkan secara berangsur-berangsur, sedikit demi sedikit diteruskan ke Nabi SAW, baik di Madinah dan Makkah.
D. Hikmah Nuzulul Qur'an.
1. Membeikan wawasan yang luas tentang Nuzulul Qur'an, namanya (Lil Istibshor).
2. Dapat menjadi penunjang atau memperjelas ayat Al-Qur'an. Imam Al-Wahid mengatakan: "Tidak mungkin memahami ayat Al-Qur'an tanpa memahami kisah ayat Al-Qur'an dan turunnya Al-Qur'an".
3. Dapat menjadi bimbingan umat untuk menemukan jalan kebenaran, S.Al-Baqarah :80 :
فاما ياتينكم مني. فمن تبع هداي فلا خوف عليهم و لهم يحزنون.
4. Dapat lebih meresapkan inti ajaran Al-Qur'an ke dalam hati sanubari Nabi SAW dan umatnya,S.Al-Furqan :32 :
وقال الذين كفروا لولا نزل عليه القران جملة واحدة كذالك لنثبت به فؤادك ورتلناه ترتيلا.
"Berkatalah orang-orang yang kafir, Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus saja?" Demikianlah supaya kamu perkuat hatimu dengannya dan Kami perkuat secra tartil (teratur dan benar)".
5. Membuktikan dengan pasti bahwa Al-Qur'an turun dari Allah SWT Yang Mahabijaksana.
• Pengertian Nuzul
Kata Nuzul menurut bahasa mempunyai beberapa arti. Para Ulama' berpendapat mengenai arti kata Nuzul,antara lain :
1.Imam Ar-Raghib Al-Asfihani dalam kitabnya Al-Mufradat, kata Nuzul itu mempunyai arti : Al-Inhidar min "Uluwwin Ila Safalin (meluncur dari atas ke bawah, atau berarti turun). Contohnya, antara lain firman Allah SWT:
وانزل من السماء ماء (البقرة :22 )
Artinya : "Dan Dia menurunkan air (hujan)dari langit"
2.Imam Al-Fairuz Zabadi dalam kamusnya Al-Muhith AL-Hulul Fil Makan, kata Nuzul ittu mempunyai arti :"Bertempat Disuatu Tempat". Contohnya, antara lain firman Allah SWT :
وقل رب انزلني منزلا مباركا وانت خير المنزلين (المؤمنون :29)
Artinya : "Dan berdo'lah : Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat tang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat."
3.Imam Az-Zamakhsyari dalam tafsirannya Al-Kasyaf, kata Nuzul itu berarti Al-Ijtima' (kumpul). Contohnya, seperti dalam ungkapan :
نزل الرجال في المكان (orang-orang telah berkumpul di tempat itu).
4.Sebagian Ulama' mengatakan,kata Nuzul itu berartu turun secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit. Contohnya, seperti dalam ayat Al-Qur'an antara lain :
هو الذي انزل عليك الكتاب منه ايات محكمات هن ام الكتاب واخر متشابهات (العمران : 7 )
"Dialah yang menurunkan Al-Qur'an kepada kamu, diantara isinya ada ayat-ayat muhkamat. Itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat".
• Pengertian Nuzulul Qur'an
Sesuai dengan Nuzulul Qur'an yang baru diterangkan diatas, pengartian Nuzulul Qur'an ini ada beberapa arti dari berbagai pendapat para Ulama', antara lain sebagai berikut :
a) Dalam S. Al-Baqarah : 184, dikatakan:
شهر رمضان الذي انزل فيه القران.........
"Al-Qu'an itu diturunkan bertepatan pada bulan Ramadhan". Bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan.
b) Dalam S.Al-Qadr: 1, disebutkan :
انا انزلناه في ليلة القدر................
Kesimpulanya sesuai dengan abda Nabi SAW, bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam Lailatul Qadr dan Lailatul Qadr ituada di malam-malam ganjil pada 10 akhir bulan Ramadhan. Maka ayat itu akan turun pada tanggal 21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan.
Menurut beberapa pendapat, definisi dari Nuzulul Qur'an :
• Jumhur Ulama', antara lain Ar-Razy, Imam As-Suyuti dll mengatakan :Arti Nuzulul Qur'an itu secara hakiki tidak cocok untuk Al-Qur'an sebagai Kalam Allah SWT yang berada pada Dzat-Nya. Karena itu, arti kalimat Nuzulul Qur'an itu harus dipakai makna majazi, yaitu "menetapkan/memantapkan/memahamkan/menyampaikan Al-Qur'an". Baik disampaikannya Al-Qur'an itu ke Lauhil Mahfudh atau ke Baitul 'Izzah di langit dunia, maupun kepada Nabi Muhammad SAW sendiri.
• Sebagian Ulama', antara lain Imam Ibnu Taimiyah dkk, mengatakan : pengertian Nuzulul Qur'an itu juga tidak perlu dialihkan dari arti hakiki kepada arti majazi. Maka kata Nuzulul Qur'an itu berarti "turunnya Al-Qur'an". Sebab, arti tersebut sudah biasa digunakan dalam bahaa Arab.
B. Tahap-Tahap Nuzulul Qur'an.
Al-Qur'an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi SAW, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada' tahun 63 dari kelahiran Nabi SAW atau tahun 10 H.
Allah SWT menurunkan Al-Qur'an kepada Rasul ita Muhammad SAWuntuk memberi etunjuk kepada manusia. Turunnya Al-Qur'an merupkan peristiwa besara yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi.
Proses turunnya Al-Qur'an dari Allah SWT hungga langsung kepada Nabi Muhammad SAW tidak seperti kitab-kitab sucilainnya.
Tahap tahap diturunkannya Al-Qur'an itu ada tiga fase atau tahapan, seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut dengan dalil-dalilnya :
1. Tahap Pertama (At-Tanazzul Awwal)
Al-Qur'an diturunkan atau ditempatkan ke Lauh Mahfudh, yakni suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah SWT, yang terpelihara,dimana manusia dapat mengetahuinya secara pasti :
Al-Qur'an itu ditempatkan di Lauh Mahfudh, diterangkan dalam firman Allah SWT :
بل هو قران مجيد. في لوح محفوظ (البروج : 21-22 )
"Bahkan (yang didustakan mereka) itu adalah Al-Qur'an yang mulia yang tersimpan di Lauh Mahfudh".
2. Tahap Kedua (At-Tanazul Ats-Tsani)
Setelah Al-Qur'an diturunkan di Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah (tempat yang berada di langit dunia). Diterangakan dalam ayat Al-Qur'an dan hadits, tentang penurunan Al-Qur'an dalam tahap dua ini :
انا انزلناه في ليلة مباركة (الدخان : 3 )
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam yang diberkahi".
Dalam hadits diterangkan,yakni :
فصل القران من الذكر فوضع في بيت العزة من السماء الدنيا فجعل جبريل ينزل به على النبي صلى الله عليه و سلم
(رواه الحاكم عن ابي جبير عن ابن عباس)
"Al-Qur'an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di Baitul 'Izzah dari langit dunia, kemudian mulailah Malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW".
3. Tahap Ketiga (At-Tanzzul Ats-Tsalits)
Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah lalu ke Dunia. Yang diturunkan ke dalam hati Nabi SAW melalui Malaikat Jibril dengan cara berangasur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Dijelaskan dalam firman Allah SWT :
نزل به الروح الامين. على قلبك لتكون من المنذرين. بلسان عربي مبين. (الشورى : 190-192 )
"……Dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas".
Di Dunia, Al-Qur'an diturunkan di dua tempat pilihan, yakni Makkah dan Madinah. Pada kota Makkah dikenal dngan ayat Makiyyah, yang berlangsung selama 13 tahun (12 tahun 5 bulan 13 hari). Pada kota Madinah dilenal dengan ayat Madaniyyah, yang berlangsung selama 10 tahun (9 tahun 9 bulan 9 hari). Jadi, Al-Qur'an diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
C. Titik Temu Tilawiyah Tentang Nuzulul Qur'an.
Dalam hal cara turun Al-Qur'an dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah sampai ke dunia ini, memang ada tiga titik temu dari para Ulama', yaitu sebagai berikut :
1) As-Suyuti mengatakan, bahwa turunnya Al-Qur'an ke Dunia itu sekaligus lengkap 30 juz, dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah. Kemudian Malaikat Jibril menurunkan secara berangsur-angsur ke dunia dalam malam-malam Lailatul Qadr.
2) Imam Mawardi mengatakan, bahwa turunnya Al-Qur'an dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah itu dua puluh malam Lailatul Qadr dari 20 tahun. Kemudian diturunkan ke dunia oleh Malaikat Jibril secara berangsur-angsur,sesuai dengan situasi dan kondisi Nabi SAW.
3) Imam Asy-Sya'bi mengatakan, bahwa Al-Qur'an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul 'Izzah itusekali dalam Lailatul Qadr. Setelah itu, diturunkan secara berangsur-berangsur, sedikit demi sedikit diteruskan ke Nabi SAW, baik di Madinah dan Makkah.
D. Hikmah Nuzulul Qur'an.
1. Membeikan wawasan yang luas tentang Nuzulul Qur'an, namanya (Lil Istibshor).
2. Dapat menjadi penunjang atau memperjelas ayat Al-Qur'an. Imam Al-Wahid mengatakan: "Tidak mungkin memahami ayat Al-Qur'an tanpa memahami kisah ayat Al-Qur'an dan turunnya Al-Qur'an".
3. Dapat menjadi bimbingan umat untuk menemukan jalan kebenaran, S.Al-Baqarah :80 :
فاما ياتينكم مني. فمن تبع هداي فلا خوف عليهم و لهم يحزنون.
4. Dapat lebih meresapkan inti ajaran Al-Qur'an ke dalam hati sanubari Nabi SAW dan umatnya,S.Al-Furqan :32 :
وقال الذين كفروا لولا نزل عليه القران جملة واحدة كذالك لنثبت به فؤادك ورتلناه ترتيلا.
"Berkatalah orang-orang yang kafir, Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus saja?" Demikianlah supaya kamu perkuat hatimu dengannya dan Kami perkuat secra tartil (teratur dan benar)".
5. Membuktikan dengan pasti bahwa Al-Qur'an turun dari Allah SWT Yang Mahabijaksana.
0 komentar:
Posting Komentar