Selamat Datang di http://ghanie-np.blogspot.com Dan Selamat Menikmati Sepenggal Taqdir Dari Anak Kepulauan Ini
Mohon ma'af sebelumnya, sudah lama tidak saya Update, karena masih banyak kesibukan yang harus saya selesaikan.
Sekedar Kata Pengantar :
Kureguk kopi sambil menyelesaikan satu puisi. Kamu di sisiku, menjadi kitab refrensiku. Kubuka halaman hatimu, tak kutemukan kata pengganti yang lebih indah untuk kutulis. Selamat Menikmati...

Membangkitkan Kesadaran Rasionalitas Dan Mempertajam Naluri Spritualitas

Berawal dari realitas social yang seringkali terjadi disekeliling kita bahwa seluruh populasi manusia baik dari tingkat bawah hingga para kaum elit (birokrasi), orang awam hingga para cendekiawan, yang tidak berpendidikan hingga kaum intelektual sering sekali melakukan sesuatu diluar jangkauan akal sehat kita. Kadang mereka termasuk kita semua, begitu juga penulis melakukan sesuatu yang tidak dimengerti apa yang dilakukan bahkan tidak rasional.
Pada dasarnya kewajiban asasi yang terdapat pada diri manusia sebagai mahluk social dan mahluk yang paling baik di sisi Allah Swt adalah melakukan perjuangan khususnya berjuang dengan sekuat tenaga untuk membangkitkan kesadaran rasionalitas dan sambil mempertajam naluri sritualitas, bukan mendorong sikap radikalisme.
Diakui atau tidak, sering kita temui secara kasat mata sebuah perjuangan yang dibangun oleh para actor yang mengaku dirinya seorang agent of change dan agent of kontrol, tidak jauh dari yang namanya doktrinasi radikalisme yang tentunya semua doktrin yang dicekokkan pada kadernya atau masyarakat secara umum dilatar belakangi oleh sentiment golongan, sehingga out put yang diperoleh selalu tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh bangsa.
 Akhir-akhir ini, terjadi sesutu yang jauh diluar akal sehat kita yang mana hal ini menjadi sebuah keharusan bagi Negara-Negara yang ada dipenjuru dunia yaitu munculnya pernyataan "Era Perang Modern". Imbas pentingnya keberadaan perang sebagai salah satu alternative diantara pilihan solusi jangka pendek dalam memecahkan permasalahan politik antarbangsa, merupakan kepercayaan bawah sadar yang masih setia dianut oleh banyak pemerintahan di dunia.
Ketidak sadaran kita dengan istilah-istilah baru (new brand) yang di usung oleh bangsa barat, sudah banyak berimbas pada social-budaya bangsa, seperti; era global, globalisasi, dan globalisme, demokrasi, demokratisasi dan demokratisme sedangkan yang terbaru yaitu era perang modern, semua istilah tersebut sangat trendy dan sangat akrab ditelinga.
Mengkaji sebuah istilah yang menggiurkan dan sangat akrab ditelinga yang tentunya menuntut kita supaya tidak terlena dengan fenomina yang sedang dilancarkan orang-orang barat karena secara kasat mata dan bawah sadar hal-hal tersebut, merugikan kita.seperti demokratisasi yang dilakukan di negara islam mengalami sebuah kemandulan. Apalagi dengan munculnya new brand "era perang modern" ini, orang-orang barat khususnya negara Super Power AS, yang melarang setiap Negara mengembangkan nuklir dengan industri nuklir masing-masing negara dengan dalih demi keamanan stabilitas negara didunia, akan tetapi Negara Super Power AS sendiri semakin gencar mempercanggih fasilitas nuklirnya.
Dari fenomina ini kita sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa secara bawah sadar, kita dibodohi dan ditipu. Namun tidak semua warga dunia mau menerima dengan tangan terbuka kehadiran arus globalisasi, terutama komunitas keagamaan beraliran radikal yang menganggap globalisasi adalah identik dengan penjajahan cultural oleh AS melalui arogansi penyebaran paham hedonisme dan kosmopolitanisme yang mengajarkan merengguk kenikmatan duniawi sesaat hanya untuk hari ini tanpa mempedulikan budaya local maupun kehidupan akhirat nanti.
Kembali pada kesadaran rasionalitas yang menjadi tujuan utama dan pertama dalam wacan ini, hendaknya kita selaku civitas akademis yang menduduki posisi strategis untuk membangkitkan kesadaran rasional tentunya harus banyak berjuang dengan sekuat tenaga dalam rangka menepis semua serangan dari barat dan membimbing masyarakat secara umum supaya sadar dan tidak terlena dengan upaya globalisasi dan sebagainya.
Setelah semua cara untuk menghalau serangan-serangan yang akan merugikan kita khususnya dan Negara pada umumnya, tentunya kita tidak lepas dari yang norma-norma yang kita pahami, tidak terkecuali norma agama, yaitu suatu kepercayaan yang mengatur hubungan antara seseorang dengan tuhannya. Proyeksi dari agama tidak lain adalah untuk mempertajam dan meningkatkan naluri spritualitas kita, agar segala jerih payah dan usaha kita semua tidak sia-sia.
Jika seandainya sikap tidak peduli kolektif yang muncul direlung bawah sadar komunitas intelektual-akademis, lalu kepada siapakah rakyat akan meminta pertolongan dan dukungan. Sekiranya ketidak sabaran bangsa barat dimuntahkan sehingga terjadi bencana besar bagi bangsa ini, bahkan bisa dikatakan lebih dari gempa tektonik berskala besar dan gelombang tsunami yang banyak memakan ribuan sampai ratusan ribu jiwa.

Surabaya, 29-05-2009


comment 1 komentar:

f.wulandari on 14 Mei 2010 pukul 14.04 mengatakan...

caranya bagaimana untuk mempertajam naluri spiritual??

Posting Komentar

 
© Sepenggal Taqdir | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger