Salah satu aktivitas manajerial yang paling sering dikutip adalah pengambilan keputusan. Sementara tujuan utama dari suatu aktivitas mungkin ‘untuk membuat keputusan’. Sejumlah faktor berkontribusi pada keputusan itu dan harus dipikirkan oleh manajer.
Meskipun sering diakui sebagai pengetahuan yang dangkal, pada suatu tingkat manajer akan menyatakan bahwa sebagian besar dari apa yang mereka pelajari dperoleh dari pengalaman; karena itu mereka sebenarnya mengetahui bahwa belajar dengan cara melakukan pekerjaan adalah suatu hal yang mungkin untuk dilakukan.
Kereta Pulang-Pergi
Setiap orang yang pulang pergi kerja secara teratur dari satu tempat ketempat yang lain dengan kereta api akan belajar dari pengalamannya dua hal yang dapat membuat perjalanan sedikit mengecewakan dan melelahakan fisik. Pertama penumpang itu mempelajari bahwa perbedaan lima menit mengejar kereta bisa mempengaruhi jumlah penumpang lain yang terangkut. Kedua, penumpang itu mempelajari posisi terbaik dikereta-meskipun suatu pilihan mungkin harus didasarkan pada dua kebutuhan yang berbeda. Anda belajar dari pengalaman bagaimana menyeimbangka factor-faktor ini untuk memberikan suatu hasil yang terbaik buat anda.
Belajar Dari Pengalaman Ditempat Kerja
Banyak pengalaman ditempat kerja yang memiliki sifat-sifat yang sama- yaitu belajar sering kali diperileh relatif tanpa sadar melalui proses yang biasa disebut ‘mencoba dan salah’(trial end error), dan sesungguhnya sering membutuhkan tawar-menawar yang serupa dengan kepuasan fisik dan waktu kedatangan ( yaitu, hasil manajerial yang dicapai).
Kehidupan manajerial penuh dengan berbagai kesempatan untuk belajar dari pengalaman. Pada sisi yang paling ekstrem, seseorang dapat menyatakan bahwa setiap aktivitas yang dilaksanakan manajer memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan apa yang telah dikerjakan, bagaimana hal itu dikerjakan, dan bagaimana untuk meningkatkannya- dan dari kajian yang dipusatkan pada tugas semacam itu diperoleh pelajaran yang relevan.
Contoh-Contoh Seseorang Yang Dibantu Untuk Belajar
Memotong Anggaran
Manajer memanggil setiap orang untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengurangi biaya dalam jumlah yang cukup besar. Ia menyusun target yang realistis, yaitu pengurangan biaya sebesar 20% untuk menutupi kekurangan dari biaya penjualan yang tidak dapat terkejar dalam waktu sembilan bulan yang tersisa.
Setelah diskusi yang panjang dan hangat, disepakati bahwa setiap kepala bagian akan mengkaji anggaran bagiannya dalam tiga dimensi. Meskipun kurang mengenakkan, mereka harus menetapkan kandidat yang akan menambah pemotongan sampai 20% dari anggaran bagiannya. Proposal ini harus disertai dengan pernyataan mengenai pengaruh pemotongan ini dan apakah pengaruhnya bagi pekerjaan departemen bersifat jangka panjang atau pendek.
Kepedulian Pelanggan
Contoh dalam sebuah hotel bahwa manajer sebuah hotel diminta datang oleh resepsionis untuk menangani seorang pelanggan yang marah.
Pelanggan itu datang ke resepsionis. Dan mengeluhkan tentang proses yang tidak efesien dan mengganggu terhadap kenyamanan pelanggan, atau menulis sebuah laporan yang isinya, ia merasa tidak puas dengan jawaban resepsionis bahwa hal itu merupakan kebijakan hotel untuk melaksanakan pembersihan dan dua proses pengecekan sebelum para tamu meninggalkan hotel.
Proyek z
Seoarang derektur, delapan bulan setelah masa pensiunnya, pindah dari pekerjaan dinas terakhirnya untuk bekerja sebagai seorang “ direktur tampa jabatan”. Sebagai tugas pertamanya, eksikutif kepala memintanya untuk menjalankan analisis SWOT ( kekuata, kelemahan, peluang, ancaman) pada lima aktivitas utama dalam organisasi itu. Ia membentuk sebuah kelompok untuk proyek itu yang wakil-wakilnya ia pilih dari lima bidang yang berbeda dalam organisasi itu. Sebagai wakil dari keuangan ia memilih seorang yang masih muda, yang walaupun secara pribadi tidak ia kenal, tetapi menurut direktur keuangan sangat potensial. Ia bergabung dengan perusahaan itu setahun sebelumnya, setelah ia menyelesaikan gelar MBA-nya. Setelah dua pertemuan dari kelomok itu, direktur proyek memanggil wakil dari keuangan itu. “ saya hanya ingin membicarakan apa yang sedang terjadi dalam kelompok. Bagaimana menurut anda segala sesuatunya berjalan?” “secara jujur, sedikit lebih lamban dari yang saya harapkan. Beberapa di antra orang-orang itu, terutama orang pemasaran, tampknya tidak memahami bahwa semua gagasan untuk kepuasan pelanggan pada akhirya tergantung pada apakah kita mampu memadai gagasan mereka.” “ saya menyukai sejumlah aspek dari kontribusi yang anda berikan. Ada suatu hal yang saya ingin anda pikirkan sebelum pertemuan berikutnya. Menyenangkan jika ada jawaban yang tepat. Saya ingin anda memberikan beberapa pemikiran untuk masalah itu sebelum pertemuan berikutnya. Datanglah dan mengobrol dengan saya setelah pertemuan itu.”
Memulai pekerjaan baru
Seorang pegawai negeri dipindahkan dari satu bidang didepartemennya kebidang lain. Ia mengambil ruangan kerja yang ada, catatan harian pertemuan, dan beberapa laporan rencana untuk tahun itu. Tidak ada pemicaraan yang pendahulunya, karena keputusan kepindahannya mendadak dan keduanya sedang berlibur sehingga mereka tidak sempat bertemu, sebelum pendahuluannya itu pergi keluar daerah.
Pada hari pertamanya, ia meminta bantuan pada asisten pribadinya. Saya memerlukan seseorang untuk menunjukkan bagaimana system disini. Saya tidak melihat pertemuan apapun dengan bos saya. Saya ingin beberapa pengarahan dairi orang lain yang memiliki pemahaman yang luas. Siapa yang paling lama bekerja disini dan siapa yang paling mungkin dapat membantu saya? Satu atau dua orang?.” “ sebenarnya ada dua orang. Pak robinson yang paling lama bekerja dalam kelompok anda, dan ia cukup peka sehingga anda mungkin merasa perlu berbicara dengan beliau. Pak green dianggap orang yang terdekat dengan pendahulu anda, dan ia sebenarya telah menangani segala sesuatunya sejak pak tomas pergi.”
Memotong Anggaran
Contoh pekerjaan manajerial yang memberikan pengalaman beljar ini merupakan sebuah contoh dari kesempatan belajar yang tak direncanakan yang akhirnya menjadi kesempatan belajar yang digunakan secara sadar. Bantuan diberikan oleh atasan, mungkin secara tidak sadar, berupa contoh yang diperankan tentang bagaimana cara melaksanakan sebuah tugas tertentu. Bantuan yang lebih sadari diberikan oleh rekan kerja, melalui keikutsertaan tentang diskusi tentang apa yang telah dikerjakan atasan dan apa yang telah dipelajari dari pekerjaan itu. Meskipun mereka sepakat mengenai pelajaran utamanya, masing-masing melakukan pengamatan yang berbeda.
Kajadian-Kejadian Kunci Dalam Belajar Ditempat Kerja
Diamerika serikat, McCall dan rekan-rekannya melakukan penelitian tentang bagaimana manajer belajar dari pengalaman kerja. Dari wawancara yang mereka lakukan, mereka menetapakan lima kejadian kunci yang paliang sering dkutip oleh para manajer yang mereka wawancarai:
• keikutsertaan dalam proyek atu satuan tugas;
• perpindahan dalam pekerjaan dari lini ke staf;
• memulai dari awal, misalnya menyusun papbrik atau fungsi yang sama sekali baru;
• pemutaran pekerjaan;
• lompatan pekerjaan kepekerjaan yang labih luas atau sangat berbeda.
Dari kejadian-kejadian diatas, manajer mempelajari hal-hal berikut:
1. proyek satuan tugas
bagaimana mengatasi ketidaktahuan ( mungkin ketidak tahuan mereka sendiri), dan melakukan kerja sama tampa kewenangan lini.
2. perpindaha lini ke staf
mempelajari perbedaan antara peran lini yang berorientasi ketindakan yang dilakukan, dengan gaya yang lebih reflektif dan persuasif yang diperlukan dalam pekerjaan staf.
3. memulai dari awal
dengan cara ini, dipelajari hal-hal apa saja yang penting dan bagaimana mengaturnya. Dengan memulai datri awal, seseorang akan belajar bagaimana cara bertahan dan membangkitkan keyakinan.
4. perputaran
bagaimana cara agar menjadi kuat dan persuasif. Bagaimana cara menjadi penolong dalam menyelesaikan segala sesuatu.
5. lompatan bidang pekerjaan
contohnya tidak hanya perpindahan dalam fungsi atau bidang yang sama, tetapi dapat pula perpindahan ke fungsi atau bidang yang baru, jenis pelajaran yang diperoleh adalah cara mengelola pokok-pokok persoalan dengan keterilibatan langsung yang lebih sedikit, yang menarik disini diperoleh pelajaran pokok yang lain, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan para bawahan karena dalam pekerjaan yang lebih luas dibutuhkan pendelegasian yang lebih banyak.
Melihat Aktivitas Sebagai Kesempatan Belajar
Tugas utama dalam membantu individu untuk mengenali dan memanfaatkan pekerjaan sehari-hari secara lebih efektif dalam belajar adalah memperkenalkan berbagai kesempatan itu sejelas mengkin.tentu saja sering kali akan lebih baik bila pengenalan ini dilakukan sebelum kesempatan belajar yang potensial terjadi. Tetapi, sebagaimana yang telah kita lihat kehidupan manajerial tak pelak lagi melibatkan banyak hal yang tidak direncanakan dan yang tidak dapat dianalisis, diantisipasi, dan dipersiapkan sebelumnya.
Mengelola Untuk Hasil-Hasil Belajar
Karena kita menguraikan suatu proses yang memadukan manajemen dan belajar, mungkin akan jelas telihat adanya beberapa kesulitan secara konsep dan praktis dalam pengukuran hasil-hasilnya. Kebanyakan manajer dan atasannya akan mempertimbangkan apakah aktivitas itu telah mencapai apa yang diperlukan bagi manajemen yang efektif.
Tipe Belajar Formal Dan Informal.
Ada tiga tipe dalam pembahasan ini, diantaranya ialah:
Tipe 1 proses manajerial-tak terencana informal
Ciri-ciri:
Terjadi pada aktivitas manajerial, tujuan eksplisitnya adalah kinerja, tugas sasaran pegembangannya tidak jelas, tidak terstuktur dalam hal pengembangannya, tidak direncnakan sebelumnya, dimilki para manajer.
Konsekuensi pengembanagan:
Belajar adalah suatu yang nyata, langsung, tidak disadari, dan tidak pernah memadai.
Tipe 2 proses manajerial-oportunistik terpadu
Cirri-ciri:
Terjadi pada aktivitas manajerial, tujuan eksplisitnya adalah kinerja dan pengembangan tugasa, sasaran pengembangannya jelas, terstruktur bagi pengembangan oleh atasan dan bawahan, direncanakan sebelumnya atau dikaji kemudian sebagai pengalaman belajar dan dimiliki para manajer.
Konskuensi pengembangan:
Belajar adalah suatu yang nyata, langsung, dilakukan secara sadar, dan makin penting.
Tipe 3 proses pengembangan-terencana manajemen formal
Cirri-ciri:
Sering jauh dari aktivitas manajerial normal, tujuan eksplisitnya adalah pengembangan, sasaran pengembangan jelas, terstrktur bagi pengembangan oleh para pengembang, terencana sebelumnya kemudian dikaji sebagai pengalaman belajar, lebih banyak dimilki oleh pengembang ketimbang manajer.
Konsekuensi penembangan:
Belajar mungkin nyata ( melalui suatu pekerjaan ) atau terpisah ( melalui suatu kursus ). Dan lebih memungkan untuk disadari, dan relative jarang terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar