Pendahuluan
Keberhasilan kepala sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektifitas penampilan seorang kepala sekolah. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah dan keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan sekolah.
Oleh karena itu sangat diperlukan sekali kualitas kepemimpinan kepala sekolah, sehingga seorang kepala sekolah dituntut untuk mempuntai 3 kemampuan dasar, yaitu conceptual skills, human skills dan technical skills.
Dalam peningkatan kualitas kepemiminan kepala sekolah ada beberapa hal yang akan dijelaskan pada makalah ini, diantaranya ialah :
a. Seleksi kepala sekolah
b. Pengangkatan dan penempatan
c. Pendidikan dan latihan
d. Evaluasi kepala sekolah
e. Komputerisasi di sekol
A. Seleksi Kepala Sekolah
1. Definisi
Sebelum kita membahas seleksi kepala sekolah lebih jauh, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari seleksi tersebut. Seleksi adalah merupakan proses pengambilan keputusan terhadap individu yang dipilih karena kebaikan yang dimilikinya daripada yang lain, untuk mengisi satu jabatan yang didasarkan pada karakter yang baik daripada undividu tersebut, sesuai dengan persyaratan jabatan yang diinginkan.
Salah satu usaha agar proses seleksi dapat dilaksanakan sebaik mungkin, diperelukan standarisasi keriteria dalam seleksi tersebut. Diantaranya ialah :
a. Intelligence(tingkat kecakapan mental)
b. Preparation
c. Experience
d. Specialized skill
e. Kecakapan bergaul
f. Kualitas latar belakang
2. Pentahapan seleksi
a) Tahap awal, merupakan tahap dilaksanakannya proses:
1) Identifikasi jabatan yng kosong
2) Menentukan criteria persyaratan calon untuk mengisi jabatan yang kosong
3) Mengumumkan jabatan yang kosong kepada para calon
4) Mengadakan perincian tugas dan tanggung jawab jabatan kepala sekolah yang kosong dan perlu diketahui calon
5) Menentukan persyaratan khusus yang diperlukan, seperti kemmapuan berbahasa, memiliki hasil pelatihan dibidang luar biasa tentang siswa
6) Mempersiapkan dokumen yang perlu diselesaikan oleh calon, seperti:
I. Catatan tentang tentang pendidikan dan pekerjaan
II. Penampilan dan keberhasilan
III. Rekomendasi dan data-data yang mendukung
b) Tahap pra seleksi, yaitu tahap menentukan dan mengatur bagaimana kebijaksanaan atau mekanisme seleksi dilaksanakan.
1. Memilih dan menentukan siapa yang memikirkan cara dan prosedur untuk ditugaskan dalam ha-hal yang berkaitan dengan kegiatan tahap awal
2. Ada jaminan bahwa kelompok staf/satuan tugas yang akan ditugaskan benar-benar mampu melakukan penafsiran dan pemikiran data calon
3. Bagaimana mengaitkan atau mengintegrasikan kualifikasi calon dengan spesifikasi jabatan kepala sekolah yang akan diisi
4. Menyaring calon yang yang berkualitas
5. Memilih calon terpilih untuk ditetapkan
6. Mempersiapkan daftar calon yang memenuhi syarat.
c) Tahap seleksi, salah satu mata rantai kegiatan seleksi ialah pencocokan atau pengintegrasian antara spesifikasi jabatan kepala sekolah yang harus di isi dengan kualifikasi calon. Hubungan antara keduanya dapat digambarkan melalui skema sebagai berikut:
Dalam proses seleksi calon pemimpin sekolah ada dua belas keterampilan administratif dan kepengawasan, yaitu sebagai berikut:
1. Problem analysis (Analisi persoalan)
2. Judgement (pertimbangan, pendapat, keputusan)
3. Oraganizational ability
4. Deceiveness (penentuan keputusan)
5. Kepemimpinan (leadership)
6. Sensitivity (kepekaan)
7. Stress tolerance (lapang dada, sabar)
8. Oral communication
9. Written communication
10. Range of interest (jarak kepentingan)
11. Personal motivation (motivasi pribadi)
12. Educational values
d) Tahap setelah seleksi selesai, dalam proses ini ada 3 hal penting, yaitu:
1. calon-calon yang tidak memenuhi syarat atau tidak diterima
2. calon-calon yang diterima untuk menjadi kepala sekolah
3. dibuat daftar nominasi calon, lengkap dengan dokumen serta proses dikeluarkannya surat keputusan pengangkatan dan penempatan.
B. Pengangkatan dan penempataan kepala sekolah
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 085/U/1994, tentang: Pengangkatan dan pemberhentian kepala sekolah di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 14 April 1994.
Beberapa esensi yang perlu dikemukakan dari keputusan tersebut, antara lain:
1. Kepala sekolah yang dimaksud, ialah kepala sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah dasar luar biasa, sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat pertama luar biasa, sekolah menengah umum, sekolah menengan umum luar biasa, dan sekolah menengah kejuruan.
2. Syarat-syarat pengangkatan kepala sekolah
Pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai kepala sekolah harus memenuhi persyaratan khusus;
1) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
2) Berkedudukan sebagai guru dan aktif mengajar
3) Usis maksimal 52 tahun
4) DP3 minimal memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk unsur penilaian lainnya dalam dua tahun terakhir
5) Sehat jasmani dan rohani
6) Mampu melaksanakan wawasan wiyatamandala
7) Sekurang-kurangnya menduduki pangkat setingkat lebih rendah dari pangkat terendah untuk jabatan kepala sekolah yang bersangkutan
8) Menguasai kurikulum yang berlaku sesuai dibidang tugasnya
9) Kreatif dan inovatif
10) Mampu menyusun program pendidikan disekolah
11) Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
12) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
13) Menyatakan bersedia ditempatkan dimana saja
14) Bagi guru yang diusulkan untuk menjadi kepala sekolah yang dipekerjakan sekolah swasta harus ada persetujuan dari yayasan yang akan menerima.
C. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
a. Definisi, makna dan relevansi
Diklat pada hakikiatnya merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program pengembangan sumber daya manusia (personal development). Dan dapat diartikan:
“Merupakan proses perbaikan staf melalui berbagai macam pendekatan yang menekankan realisasi diri (kesadaran), pertumbuhan pribadi dan pengembangan diri. Pengembangan mencakup kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan dan pertumbuhan kemampuan (abilities), sikap (attitudes) kecakapan (skills), dan pengetahuan dari anggota organisasi.”
Demikian pula arti daripada pendidikan dan pelatihan dapat dirumuskan:
“Sesuatu program kesempatan belajar yang direncanakan untuk menghasilkan anggota staf, demi perbaikan penampilan seseorag yang telah mendapat tugas menduduki jabatan.”
Pendidikan dan pelatihan merupakan bentuk pengembangan sumber daya manusia yang amat strategis. Sebab dalam program pendidikan dan pelatihan selalu berkaitan dengan masalah nilai, norma dan perilaku individu dan kelompok.
Tujuan utama pendidian dan pelatihan kepala sekolah adalah untuk memperoleh kecakapan khusus yang diperlukan oleh kepala sekolah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan sekolah.
Salah satu tuntutan keberhasilan suatu pelatihan adalah sebagai salah satu alat peningkatan karier peserta. Timbulnya tuntutan pragmatis yang secara esensial pendidikan dan pelatihan harus lebih responsif, dilaksanakan secara afektif dan efisien.
Dalam pelatihan juga harus dipergunakan metodologi dan system penyampaian baru program studi lapangan, diskusi, seminar konferensi, simulaisi, studi kasus dan sebagainya.
D. Evaluasi Kepala Sekolah
1. Keberhasilan Sebuah Sekolah
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpina kepala sekolah antara lain adalah:
a. Faktor Internal
1) Harapan dan perilaku atasan
2) Persyaratan tugas
3) Sarana, dana, fasilitas, prasarana dan suasana
4) Karakteristik, kepribadian, dan perilaku bawahan
5) Suasana kebijaksanaan organisasi
6) Kepribadian, pengalaman masa lalu, kepribadian dari kapala sekolah yang bersangkutan
b. Faktor Eksternal
Dari faktor eksternal ada beberapa variable:
1) Variable sosio cultural
- Tasonomi masyarakat
- Kelompok mess media
2) Variable teknologi
- Ilmu pengetahuan dan teknologi
- Penelitian dan pengembangan
3) Variable politik dan perundang-undangan
- Undang-undang yang berlaku
- Kelompok politik yang berlaku
4) Variable ekonomi
- Kelompok bisnis (konglomerat)
2. Keberhasilan Kepala sekolah
Proses evaluasi keberhasilan kepala sekolah terdiri dari tiga tingkatan, yaitu perencanaan evaluasi, pengumpulan informasi, dan pemanfaatan informasi.
Merencanakan evaluasi kepala sekolah berarti harus menentukan:
a. Tujuan evaluasi
b. Alat untuk mengukur keberhasilan
c. Orang-orang yang akan melakukan evaluasi
d. Bagaimana frekuensi evaluasi dilakukan.
Lima macam kategori terpanting tujuan evaluasi yang selalu diperhatikan, meliputi menentukan status jabatan personal, implementasi perilaku personal, memperbaiki prestasi individu, mencapai tujuan organisasi, mewujudkan sistem otoritas kedalam pengendalian (control) yang mengatur prestasi.
E. Komputerisasi di Sekolah
Computer merupakan satu lapangan yang baru dan luas serta telah tumbuh demikian cepat. Ada unsur-unsur dan fungsi dalam sistem computer, yaitu bagian-bagian fungsional, program dan bahasa, peralatan fisik, dimensi, perbedaan-perbedaan, dan generasi computer.
1. Komputer Pengajaran(Instructional Computing)
Dalam bidang pengajaran computer dapat digunakan dengan berbagai macam cara. Yang paling utama computer berperan membantu pengajaran. Dimana computer berperan sebagai seorang tutor. Computer seakan-akan berfungsi sebagai presneling terhadap tingkat kecakapan seorang siswa.
2. Komputerisasi Administrasi(Administrative Computing)
Berbagai macam keuntungan komputerisasi administrasi dapat dirasakan:
a. Computer dalah cepat, luar biasa
b. Dapat selektif sesuai dengan keriteria yang bermacam-macam
c. Sedikit mengambil tempat, dan mudah dimodifikasi daripada gudang data yang konvensional
d. Catatan siswa dapat dipelihara
e. Daftar kelas dapat dikembangkan.
Keberhasilan kepala sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektifitas penampilan seorang kepala sekolah. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah dan keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan sekolah.
Oleh karena itu sangat diperlukan sekali kualitas kepemimpinan kepala sekolah, sehingga seorang kepala sekolah dituntut untuk mempuntai 3 kemampuan dasar, yaitu conceptual skills, human skills dan technical skills.
Dalam peningkatan kualitas kepemiminan kepala sekolah ada beberapa hal yang akan dijelaskan pada makalah ini, diantaranya ialah :
a. Seleksi kepala sekolah
b. Pengangkatan dan penempatan
c. Pendidikan dan latihan
d. Evaluasi kepala sekolah
e. Komputerisasi di sekol
A. Seleksi Kepala Sekolah
1. Definisi
Sebelum kita membahas seleksi kepala sekolah lebih jauh, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari seleksi tersebut. Seleksi adalah merupakan proses pengambilan keputusan terhadap individu yang dipilih karena kebaikan yang dimilikinya daripada yang lain, untuk mengisi satu jabatan yang didasarkan pada karakter yang baik daripada undividu tersebut, sesuai dengan persyaratan jabatan yang diinginkan.
Salah satu usaha agar proses seleksi dapat dilaksanakan sebaik mungkin, diperelukan standarisasi keriteria dalam seleksi tersebut. Diantaranya ialah :
a. Intelligence(tingkat kecakapan mental)
b. Preparation
c. Experience
d. Specialized skill
e. Kecakapan bergaul
f. Kualitas latar belakang
2. Pentahapan seleksi
a) Tahap awal, merupakan tahap dilaksanakannya proses:
1) Identifikasi jabatan yng kosong
2) Menentukan criteria persyaratan calon untuk mengisi jabatan yang kosong
3) Mengumumkan jabatan yang kosong kepada para calon
4) Mengadakan perincian tugas dan tanggung jawab jabatan kepala sekolah yang kosong dan perlu diketahui calon
5) Menentukan persyaratan khusus yang diperlukan, seperti kemmapuan berbahasa, memiliki hasil pelatihan dibidang luar biasa tentang siswa
6) Mempersiapkan dokumen yang perlu diselesaikan oleh calon, seperti:
I. Catatan tentang tentang pendidikan dan pekerjaan
II. Penampilan dan keberhasilan
III. Rekomendasi dan data-data yang mendukung
b) Tahap pra seleksi, yaitu tahap menentukan dan mengatur bagaimana kebijaksanaan atau mekanisme seleksi dilaksanakan.
1. Memilih dan menentukan siapa yang memikirkan cara dan prosedur untuk ditugaskan dalam ha-hal yang berkaitan dengan kegiatan tahap awal
2. Ada jaminan bahwa kelompok staf/satuan tugas yang akan ditugaskan benar-benar mampu melakukan penafsiran dan pemikiran data calon
3. Bagaimana mengaitkan atau mengintegrasikan kualifikasi calon dengan spesifikasi jabatan kepala sekolah yang akan diisi
4. Menyaring calon yang yang berkualitas
5. Memilih calon terpilih untuk ditetapkan
6. Mempersiapkan daftar calon yang memenuhi syarat.
c) Tahap seleksi, salah satu mata rantai kegiatan seleksi ialah pencocokan atau pengintegrasian antara spesifikasi jabatan kepala sekolah yang harus di isi dengan kualifikasi calon. Hubungan antara keduanya dapat digambarkan melalui skema sebagai berikut:
Dalam proses seleksi calon pemimpin sekolah ada dua belas keterampilan administratif dan kepengawasan, yaitu sebagai berikut:
1. Problem analysis (Analisi persoalan)
2. Judgement (pertimbangan, pendapat, keputusan)
3. Oraganizational ability
4. Deceiveness (penentuan keputusan)
5. Kepemimpinan (leadership)
6. Sensitivity (kepekaan)
7. Stress tolerance (lapang dada, sabar)
8. Oral communication
9. Written communication
10. Range of interest (jarak kepentingan)
11. Personal motivation (motivasi pribadi)
12. Educational values
d) Tahap setelah seleksi selesai, dalam proses ini ada 3 hal penting, yaitu:
1. calon-calon yang tidak memenuhi syarat atau tidak diterima
2. calon-calon yang diterima untuk menjadi kepala sekolah
3. dibuat daftar nominasi calon, lengkap dengan dokumen serta proses dikeluarkannya surat keputusan pengangkatan dan penempatan.
B. Pengangkatan dan penempataan kepala sekolah
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 085/U/1994, tentang: Pengangkatan dan pemberhentian kepala sekolah di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 14 April 1994.
Beberapa esensi yang perlu dikemukakan dari keputusan tersebut, antara lain:
1. Kepala sekolah yang dimaksud, ialah kepala sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah dasar luar biasa, sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat pertama luar biasa, sekolah menengah umum, sekolah menengan umum luar biasa, dan sekolah menengah kejuruan.
2. Syarat-syarat pengangkatan kepala sekolah
Pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai kepala sekolah harus memenuhi persyaratan khusus;
1) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
2) Berkedudukan sebagai guru dan aktif mengajar
3) Usis maksimal 52 tahun
4) DP3 minimal memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk unsur penilaian lainnya dalam dua tahun terakhir
5) Sehat jasmani dan rohani
6) Mampu melaksanakan wawasan wiyatamandala
7) Sekurang-kurangnya menduduki pangkat setingkat lebih rendah dari pangkat terendah untuk jabatan kepala sekolah yang bersangkutan
8) Menguasai kurikulum yang berlaku sesuai dibidang tugasnya
9) Kreatif dan inovatif
10) Mampu menyusun program pendidikan disekolah
11) Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
12) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
13) Menyatakan bersedia ditempatkan dimana saja
14) Bagi guru yang diusulkan untuk menjadi kepala sekolah yang dipekerjakan sekolah swasta harus ada persetujuan dari yayasan yang akan menerima.
C. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
a. Definisi, makna dan relevansi
Diklat pada hakikiatnya merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program pengembangan sumber daya manusia (personal development). Dan dapat diartikan:
“Merupakan proses perbaikan staf melalui berbagai macam pendekatan yang menekankan realisasi diri (kesadaran), pertumbuhan pribadi dan pengembangan diri. Pengembangan mencakup kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan dan pertumbuhan kemampuan (abilities), sikap (attitudes) kecakapan (skills), dan pengetahuan dari anggota organisasi.”
Demikian pula arti daripada pendidikan dan pelatihan dapat dirumuskan:
“Sesuatu program kesempatan belajar yang direncanakan untuk menghasilkan anggota staf, demi perbaikan penampilan seseorag yang telah mendapat tugas menduduki jabatan.”
Pendidikan dan pelatihan merupakan bentuk pengembangan sumber daya manusia yang amat strategis. Sebab dalam program pendidikan dan pelatihan selalu berkaitan dengan masalah nilai, norma dan perilaku individu dan kelompok.
Tujuan utama pendidian dan pelatihan kepala sekolah adalah untuk memperoleh kecakapan khusus yang diperlukan oleh kepala sekolah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan sekolah.
Salah satu tuntutan keberhasilan suatu pelatihan adalah sebagai salah satu alat peningkatan karier peserta. Timbulnya tuntutan pragmatis yang secara esensial pendidikan dan pelatihan harus lebih responsif, dilaksanakan secara afektif dan efisien.
Dalam pelatihan juga harus dipergunakan metodologi dan system penyampaian baru program studi lapangan, diskusi, seminar konferensi, simulaisi, studi kasus dan sebagainya.
D. Evaluasi Kepala Sekolah
1. Keberhasilan Sebuah Sekolah
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpina kepala sekolah antara lain adalah:
a. Faktor Internal
1) Harapan dan perilaku atasan
2) Persyaratan tugas
3) Sarana, dana, fasilitas, prasarana dan suasana
4) Karakteristik, kepribadian, dan perilaku bawahan
5) Suasana kebijaksanaan organisasi
6) Kepribadian, pengalaman masa lalu, kepribadian dari kapala sekolah yang bersangkutan
b. Faktor Eksternal
Dari faktor eksternal ada beberapa variable:
1) Variable sosio cultural
- Tasonomi masyarakat
- Kelompok mess media
2) Variable teknologi
- Ilmu pengetahuan dan teknologi
- Penelitian dan pengembangan
3) Variable politik dan perundang-undangan
- Undang-undang yang berlaku
- Kelompok politik yang berlaku
4) Variable ekonomi
- Kelompok bisnis (konglomerat)
2. Keberhasilan Kepala sekolah
Proses evaluasi keberhasilan kepala sekolah terdiri dari tiga tingkatan, yaitu perencanaan evaluasi, pengumpulan informasi, dan pemanfaatan informasi.
Merencanakan evaluasi kepala sekolah berarti harus menentukan:
a. Tujuan evaluasi
b. Alat untuk mengukur keberhasilan
c. Orang-orang yang akan melakukan evaluasi
d. Bagaimana frekuensi evaluasi dilakukan.
Lima macam kategori terpanting tujuan evaluasi yang selalu diperhatikan, meliputi menentukan status jabatan personal, implementasi perilaku personal, memperbaiki prestasi individu, mencapai tujuan organisasi, mewujudkan sistem otoritas kedalam pengendalian (control) yang mengatur prestasi.
E. Komputerisasi di Sekolah
Computer merupakan satu lapangan yang baru dan luas serta telah tumbuh demikian cepat. Ada unsur-unsur dan fungsi dalam sistem computer, yaitu bagian-bagian fungsional, program dan bahasa, peralatan fisik, dimensi, perbedaan-perbedaan, dan generasi computer.
1. Komputer Pengajaran(Instructional Computing)
Dalam bidang pengajaran computer dapat digunakan dengan berbagai macam cara. Yang paling utama computer berperan membantu pengajaran. Dimana computer berperan sebagai seorang tutor. Computer seakan-akan berfungsi sebagai presneling terhadap tingkat kecakapan seorang siswa.
2. Komputerisasi Administrasi(Administrative Computing)
Berbagai macam keuntungan komputerisasi administrasi dapat dirasakan:
a. Computer dalah cepat, luar biasa
b. Dapat selektif sesuai dengan keriteria yang bermacam-macam
c. Sedikit mengambil tempat, dan mudah dimodifikasi daripada gudang data yang konvensional
d. Catatan siswa dapat dipelihara
e. Daftar kelas dapat dikembangkan.
0 komentar:
Posting Komentar