Langit, berkerut dahi memandangnya
seakan tiada arti hidupku bagi dirinya
rasanya setiap simpang disekitarku teramat sunyi
letih dan jenuh selalu mewarnai hati
Tiada lagi cahaya yang terlihat
pandanganku gelap dan pekat
karena indahnya pagi baginya penat
lidahpun terasa asam dan kelat
aku harus beristirahat
kata guru spritualku yang ta’at
Lelah
memang selalu mengajak aku malas dan bimbang
Lelah
memang membawa mimpi buruk tak jelas arah
Lelah
layani saja bak perahu mengambang tak berarah
seakan tiada arti hidupku bagi dirinya
rasanya setiap simpang disekitarku teramat sunyi
letih dan jenuh selalu mewarnai hati
Tiada lagi cahaya yang terlihat
pandanganku gelap dan pekat
karena indahnya pagi baginya penat
lidahpun terasa asam dan kelat
aku harus beristirahat
kata guru spritualku yang ta’at
Lelah
memang selalu mengajak aku malas dan bimbang
Lelah
memang membawa mimpi buruk tak jelas arah
Lelah
layani saja bak perahu mengambang tak berarah
0 komentar:
Posting Komentar